Temu Kangen Pustakawan oleh IPI DIY

Perpustakaan dan pustakawan saat ini sebenarnya sudah berkembang, namun terkadang belum semua masyarakat mengenal lebih dekat dengan perpustakaan. Pustakawan sebagai motor penggerak perpustakaan kini juga terus berbenah. Peran pustakawan untuk menghadirkan perpustakaan yang diminati penggunanya sangat dibutuhkan. Pustakawan harus terus berinovasi, termasuk dalam membranding perpustakaan dan profesinya. Perbincangan tersebut menjadi bahan diskusi dalam talkshow yang diadakan oleh  Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia/D IPI DIY.

Talkshow mengangkat tema “Pustakawan Jogja, Melintas Generasi, Meretas Mimpi”, dilaksanakan pada Rabu, 20 Desember 2023 bertempat di Ruang Auditorium Grhatama Pustaka, Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY. Talkshow menghadirkan narasumber utama seorang pendidik, sekaligus seniman kondang, Susilo Nugroho. Beliau lebih dikenal dengan nama panggung Den baguse Ngarso. Narasumber kedua Ketua PD IPI DIY, Drs. Budiyono, SIP. Acara dipandu oleh moderator yang seorang seniman hebat di Yogyakarta, yaitu Wira Aditama, atau Kang Wiro.

Talkshow sebagai ajang temu kangen pustakawan lintas generasi. Hadir dalam acara ini para pembina PD IPI DIY, Bp. Purwono, Bp Sukirno, dan Bp Sarwono. Hadir pula para senior kepustakawanan Yogya, Bp. Lasa Hs, Bp. Ida Fajar P, , Ibu Nawang Purwati, Ibu Labibah Zein, Ibu Anastasia Tri Susiati, Ibu Purwani Istiana, para mantan Kepala Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten di DIY, pustakawan dari berbagai instansi, dsb. Talkshow berjalan lancar dan hangat. Pada awal perbincangan, narasumber menyampaikan dengan jujur tentang perpustakaan di benaknya. Beliau menyampaikan bahwa perpustakaan ya tempat yang banyak buku di dalamnya, dan maaf ini bikin pusing.  Kemajuan perpustakaan saat ini, ternyata belum tersampaikan kepada Masyarakat lebih luasnya. Pokok masalahnya karena branding yang belum bagus.  Apalagi kondisi perpustakaan di sekolah yang menurut beliau kebanyakan masih banyak buku untuk paket saja. Pernyataan ini disanggah oleh narasumber Budiyono, karena perpustakaan sekolah kini sudah lebih berkembang, terlebih setelah adanya akreditasi perpustakaan.

Narasumber juga menyampaikan image pustakawan yang miskin, karena pustakawan sebenarnya selalu berhadapan dengan banyak sumber, namun tidak bisa memanfaatkan hasil bacaan untuk menghasilkan uang. Persoalan branding perpustakaan menjadi PR besar yang diserahkan pada ahlinya. Diskusi sangat seru, terbukti banyak penanya dalam sesi tanya jawab. Talkshow ditutup dengan pembagian doorprize, foto bersama, dan penyerahan kenang-kenangan kepada Ibu Dra. Monica Nur Lastiyani, Kepala DPAD DIY yang memasuki masa purna tugas. Beliau berpesan meskipun nantinya sudah tidak aktif lagi, namun jika diundang dalam acara kepustakawanan, akan siap  hadir. Pustakawan Jogja agar tetap bersilaturahmi dan berkarya nyata.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *