Perpustakaan di era efisiensi, tetap perlu memikirkan gagasan baru atau inovasi agar tetap eksis. Gagasan atau ide-ide disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan jaman. Inovasi itu perlu dilakukan pustakawan, terutama kaitannya dalam hal kecerdasan buatan (AI).
Demikian dikatakan pemerhati perpustakaan dan kepustakaan yang juga dosen UGM, Ida Fajar Priyanto, PhD, saat tampil sebagai nara sumber Seminar Nasional (Semnas) bertajuk “Perpustakaan, Pustakawan dan AI: Transformasi Digital dalam Pengelolaan Informasi” yang diselenggarakan oleh Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Pengurus Daerah (PD) DIY, Selasa ( 18/2) 2025.
Semnas yang digelar di auditorium Grha Pustaka DPAD DIY menampilkan dua narsum lain yakni Drs. Supriyanto, M.Si. (Perpustakaan Nasional RI) dan Endah Choiriyah, SIP., M.Si. (Pustakawan FKH UGM).
Semnas dilaksanakan secara blended, luring bagi anggota IPI DIY berdasarkan undangan perwakilan instansi dan daring diperuntukkan bagi siapa saja baik guru, dosen, mahasiswa, siswa dan masyarakat luas.
Perpustakaan, tambah Ida Fajar, pengembangannya tetap didasarkan pada kecerdasan dan inovatifitas pustakawan. Ia juga berpesan teknologi jangan dijadikan musuh maupun pengganti pustakawan. Keduanya perlu berjalan seirama dan saling mendukung.
Sementara itu Supriyanto menegaskan bahwa perpustakaan tidak hanya menyangkut atau bicarta tentang buku semata namun juga aspek manusia. Peran Pustakawan di era AI mengalami perubahan yang cukup signifikan.
“Pustakawan harus memiliki kemampuan untuk mengelola informasi digital, mengembangkan layanan perpustakaan yang inovatif, mengajar literasi informasi, dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Pustakawan dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan aksesibilitas informasi dan mendukung pengembangan masyarakat yang berbasis pengetahuan,” tandasnya.
Ia juga berharap ketika mencari informasi di mesin pencarian tidak menemukan maka pustakawan berperan membantu mencarikan literatur yang dibutuhkan.
Materi semnas kian lengkat setelah narsum ketiga, Endah Choiriyah, menjelaskan cara memanfaatkan atau mengakses fasilitas kecerdasan buatan (AI) yang tersedia di internet untuk mendukung tugas-tugas keseharian.
Dalam acara tersebut diserahkan sertifikat bagi peserta yang lulus pada uji sertifikasi pustakawan di bulan November 2024 lalu. (Fl. Agung Hartono)